Tuesday, April 30, 2013

ITB sombong?

Hyellow! 

Jadi saya baru aja baca sebuah blogpost, katanya sih lagi dibicarain banyak orang gitu.. ini linknya: http://ardisaz.wordpress.com/2012/01/07/kenapa-alumni-itb-sombong/ . Berhubung itu kampus saya, saya selaku mahasiswa ITB juga jadi pengen berkomentar. 

Jadi post itu membahas tentang stereotip lulusan universitas-universitas negeri ternama di Indonesia. Dibilangnya lulusan UGM itu lugu, ngga neko-neko, lulusan UI itu fleksibel, lulusan ITB.... Kaku, berpikiran 'makro', terkesan sombong. Di link yang tadi itu, dia ngebahas dari referensi blogpost orang lain lagi, Satrio Madigondo. Beliau merupakan seorang head hunter atau recruiter. Yang menurut saya kerjaannya keren banget, terus jadi memperhatikan orang-orang ketika interview mungkin. Dari pengamatan beliau selama 4 tahun jadi recruiter, teori stereotip-stereotip tersebut terbukti. Dan beliau membahas lebih lanjut mengenai pengamatannya melihat lulusan-lulusan ITB. Kenapa sih beliau ngebahas tentang ITB? Sensi sama ITB? Bukan... Beliau merasa hal itu sudah ke tahap mengganggu proses rekrutmen.. 

Beliau membahas, bukan hanya ITB yang baru-baru saja yang terkesan kaku dan sombong, senior-senior lulusan ITB pun begitu. Sehingga beliau pun bingung ada apa sih di ITB apa semuanya diajarin begitu? Beliau berpikir, mungkin hal itu karena mayoritas ITB itu jurusan teknik. Jurusan yang segalanya eksak, ya mungkin dari situ personality dari orang-orangnya jadi eksak juga. Dari banyak lulusan ITB yang beliau temui, kebanyakan bicara banyak tentang pencapaiannya dan prestasinya. Dan juga mimpi serta cita-citanya yang begitu tinggi. Mimpi yang dimaksud itu, mimpi-mimpi yang berskala besar sekali. Kalo ngga 'Nasional', 'se-Indonesia', dsb. Mungkin buat pak Satrio itu utopis sekali, mungkin malah dianggap basa-basi. Tapi saya sewaktu PROKM (ospek tahun pertama dari kampus ITB) memang hal itu ditanamkan lho. Saya inget waktu itu kita disuruh tulis harapan serta cita-cita dsb di kertas, lalu dibacakan di depan ruang kelas. Dan ya rata-rata memang 'Nasional', 'se-Indonesia', dsb. Saya masih inget saya bilang mimpi saya apa. Mau jadi fotografer, keliling Indonesia buat foto anak-anak kecil disini. Dengan tujuan untuk memperkenalkan Indonesia itu indah, Indonesia itu menyenangkan, terlihat dari foto-foto anak-anak itu. Jujur, saya hampir lupa sama mimpi saya itu. Seiring berjalannya waktu, mungkin mimpi itu memang harus dikesampingkan dulu *jadi curhat, maaf*. BACK TO TOPIC! 
Iya, jadi mimpi-mimpi ITB untuk memajukan bangsa segala macem itu memang ditanamkan, sebagai mahasiswa yang memiliki kesempatan untuk belajar lebih, memiliki kepintaran, memiliki potensi-potensi, harus memajukan bangsa ini. Kalau memang dilakukan menurut saya bagus banget. Kalau cuma di mulut saja sih...... Kelaut aje lu.

Lalu tentang beberapa lulusan yg beliau temui...

1. Si Omong Besar : yang kerjaannya ngomongin prestasi dia dan memang menurut saya sombong, sampai berkali-kali ngomongin tentang pencapaiannya. Menurut saya sih emang dianya aja yang sombong, kalau memang prestasi kamu begitu hebatnya kenapa harus kamu tekankan? Desperate?

2. Yang Minta Gaji Tinggi Banget : ya kalau memang mau segitu, kerja di sana aja. Lagian kalau memang lulusan S2 harusnya lebih ngerti lah.. Saya memang masih S1, bahkan belum lulus. Tapi menurut saya kalaupun lulusan S2 (yang saya juga ga gitu ngerti) kan baru lulus juga, minta gaji lebih tinggi dari lulusan S1 mah boleh aja, tapi kalau terlampau tinggi seperti itu kan.... ya, you got my point..

3. Si Wirausahawan : saya selaku mahasiswi ITB non-teknik, yang notabene lulusannya banyak yg wirausaha, saya juga mau melakukan hal yang sama. Tapi ga langsung jeder juga.. Kalau memang mau berkutat di jalur yang kurang komersil, ga boleh punya pemikiran sempit.. Ini menurut saya lho.. Itu juga saya omongin berdasar apa yang sudah saya dapat dari kuliah-kuliah..

Dan dari komentar dari Adam Ardisasmita, beberapa poin yang ditulis itu ada benarnya. Menurut saya yang mungkin bisa menjadi pengaruh kenapa lulusan ITB terkesan sombong adalah:
1. Kabinet Mahasiswa yang menurut saya masih kalah daripada himpunan-himpunan. Jujur deh, lebih aktif di himpunan kan daripada KM? Saya mengakui saya begitu..
2. Kata-kata 'Selamat Datang Siswa-siswa Terbaik Bangsa' bisa jadi menumbuhkan rasa angkuh dan sok tahu lho..
3. Cap ITB sebagai universitas negeri yang hebat, yang terkenal dengan susahnya masuk ITB. Saya lebih merasa 'beruntung' dibanding 'hebat'. Karena begitu masuk kuliah, jauh lebih banyak yang skillnya jauuuuuuuh lebih hebat! Serius, terkadang saya minder.
4. Tugas-tugas, ujian-ujian yang berat, bikin orang memang self-centered
5. Lagi-lagi, arogansi dari himpunan masing-masing. Saya sebagai mahasiswi yang keluarga mahasiswanya tidak memiliki jaket himpunan dengan warna yang signifikan, ini menurut saya jadi satu hal yang krusial lho. 

Fakultas saya, sering dilihat sebelah mata saja oleh fakultas lain. Ini pendapat saya, karena saya yang merasakan, jangan protes deh. Di fakultas lain teman saya ada, lumayan lah kenal beberapa. Ada yang menganggap fakultas saya keren, ada yang menganggap fakultas saya ga ada apa-apanya dibanding fakultasnya, ada yang yang menganggap fakultas saya cuma gambar doang kerjanya mah gampang, dan mungkin banyaaak lagi pendapat-pendapat lain yang saya ga tahu. Hal ini pula menumbuhkan rasa arogan di kalangan teman-teman se-fakultas saya. Dan terkadang jujur, saya juga begitu. Ini blogpost teman saya, Lerika, tentang keluh-kesah nya berada di jurusan yang terkadang jadi anak tiri : http://leiilucene.tumblr.com/post/10483704009/kami-adalah-sebuah-profesi-desainer . Tapi dibalik itu saya ga males kok sama teman-teman diluar fakultas, saya senang main-main sama kalian semua. Ya di udahin aja ah nanti malah curhat.

Dari pendapat dan kritik terbuka dari pak Satrio Madigondo ini bisa jadi refleksi sendiri bagi teman-teman ITB lho. Mending dipikirin, ditelaah, terus jangan dilakukan deh yang buruk-buruknya. Saya juga begitu kok, semoga stereotip yang buruk itu tidak pernah saya lakukan dan tidak akan dilakukan.. Aamiin.. Dan tulisan ini juga merupakan pendapat saya pribadi, jadi jangan di musuhin ya...

Peace, love, and gaul
xoxo

5 comments:

  1. haha emang sombong2 kok.

    tapi minimal diri sendiri jangan ikutan sombong. minimal kan keren tuh, menyadarkan orang bahwa ga semua alumni itb itu sombong2. kan jadi ada hal yang bisa disombongkan.

    www.smallnicecomic.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ya terkesan sombong? saya jadi takut secara ga langsung juga dianggap seperti itu... ngeri banget.. aamiin! dari tulisannya pak Satrio banyak yang bisa diambil dan membuka mata anak2nya juga sih. setidaknya di sekitar saya yang baca artikel itu jadi 'ngeh' :)

      Delete
  2. hehehe ....
    gak punya himpunan ?
    waah pasti KMSR ...
    anak FSRD yaah ...
    angkatan berapa ?
    :)
    (17196043)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali! hehehe ga ada himpunan dan bahkan pernah dibekukan hehe. wah alumni interior angkatan '96 ya pak? saya angkatan 2009, sudah tahun terakhir sekarang :) 17509036

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete