Thursday, March 13, 2014

colorful moving pictures (it's going to be a long one) 1!

Yehee~!

Udah lama saya ga nulis disini, tidak terasa tahun sudah berganti pula!

selamat tahun baru 2014! (udah dua bulan yang lalu sebenernya, tapi ga masalah kan? hihi)


Anyway, saya baru selesai nonton live action Casshern (2004), daaaaan my inner otaku rises! Sebenernya saya ga tahu saya termasuk otaku apa bukan, tapi saya memang suka baca manga, nonton anime, dan hal-hal yang berhubungan dengan negara Jepang sana. Setelah selesai nonton Casshern barusan, saya jadi ingin nulis tentang kegemaran saya yang satu ini.

Kegemaran saya ini berawal dari saya SD, suka pinjem manga kakak sepupu saya (yang dulu koleksi manga Sailor Moon) dan suka nontonin AXN (dulu banget sebelum ada Animax) di TV kabel sama kalau udah sekitar jam 5 TV langsung diganti ke TV7. Dan hal yang saya lakukan dulu karena belum bisa download lagu-lagu opening-nya, saya pakai tape recorder bapak saya dan ngerekam satu-satu setiap animenya. Besoknya, pamer deh sama temen-temen di kelas terus sing-along sekelas. Selain saya, temen-temen yang lain juga gitu jadi lah karaoke barengan. Duh, the good old days... Pas saya SD ini anime yang saya tonton itu anime-anime 90an, kalau yang saya tonton di AXN era yang lama-lama, yaitu : Gatekeepers, Shin Hakkenden, Vandread, Samurai X, Curious Play, Ayashi No Ceres, Cooking Master Boy, Dual!, El Hazard, Sakura Wars, Flame of Recca, Grander Musashi, Now and Then Here and There, Power Stone, Ranma 1/2, Slam Dunk, dan You're Under Arrest. Dan itu anime-anime yang saya tonton saja, padahal masih banyak yang ada di channel itu tapi saya ga tonton. Kalau yang di TV7 (atau sempat diganti jadi Lativi) apa lagi kalau bukan Captain Tsubasa, Ghost at School, dan Hunter x Hunter. Saya lupa nyebut RCTI dan Indosiar hari Minggu pagi. Doraemon jam 8 pagi, kalau jam 7 adanya Let's & Go, Indosiar jam 9 mulai Dragon Ball, diatas jam 10/11 langsung jadi siraman rohani atau ga ya acara ceramah (please, CMIIW).

Tapi seiring berjalannya waktu, kewajiban pun bertambah dan saya disuruh mengurangi menonton anime semenjak naik kelas 6. Namun, hal ini tidak berhenti begitu saja, berkurangnya menonton tidak mengurangi minat saya membaca komik/manga wuohohoho. Sementara menonton harus dikurangi, membaca ga ngurang dong~ Yang saya ingat, saya dulu seneng banget baca Nakayoshi. Bacaan yang emang perempuan banget, tapi ya namanya saya kan perempuan juga. Tapi setelah itu saya tetep lanjut nontoin anime lagi di Animax. Disitu saya nonton Chobits, Great Teacher Onizuka, Ultra Maniac, Galaxy Angel, Urusei Yatsura.

Bertumbuhnya saya, jadi suka baca manga-manga yang rada gelap dan kebanyakan mungkin laki-laki yang baca, contoh : Attack on Titan, Vagabond (walau cuma sedikit, dan saya suka gambarnya sih yang edan), Slam Dunk, Fantasista, Break Shot, One Piece, Flame of Recca, dkk. Karena di keluarga saya yang suka baca itu yang laki-laki (kakak sepupu saya) dan saya kalau baca dirumah dia. Ada beberapa rekomendasi dari temen saya, seperti Rainbow, tapi saya belum sempat baca, katanya brutal banget. Dan begitu menginjak masa kuliah, bertemu dengan teman-teman yang mengenalkan saya kepada Studio Ghibli! The legendary Hayao Miyazaki! Susah untuk ceritain karya-karya beliau dengan singkat, nanti saya jelaskan lagi lebih lanjut.

Dari segitu banyak yang saya baca dan tonton, ada beberapa yang telah menjadi favorit saya sampai sekarang. Berikut 5 dari 10 favorit saya (horee dijabarin satu-satu~ horee jadinya panjang~) :

1. Flame of Recca



Berawal dari menonton hanya di AXN saja, dari awal mungkin ya saya juga lupa mulai menonton dari kapan. Tapi saya tonton sampai episode terakhir mereka menang dari Urabutou Satsujin. Waktu saya lagi suka-sukanya sama FOR ini, saya tergila-gila sama ninja, terutama ninja hokage ini. Manga-nya saya baca dari punya (lagi-lagi) kakak sepupu saya, dan berhasil baca sampai selesai. Mengharukan bagaimana akhirnya mereka bisa mengalahkan kutukan (yang mungkin juga berkah) selama-lamanya dan berhasil menjadi siswa SMA biasa. Walaupun ke-epic-an dan ke-kerenan mereka susah hilang. Ninja men! Ninja! dengan berbagai madogou yang punya kekuatan macem-macem banget! Bayangin jadi ninja terus punya 8 naga api, keren banget kan! Dan komik ini ga segitu panjangnya, tamat di buku ke 33.
Favorite character : susah.... tapi saya suka Mama Kagerou! Favorite madogou / power : Fujin!

2. Slam Dunk



Manga dan anime yang berhasil membuat saya tertarik oleh bola basket dan akhirnya masuk ke ekskul basket waktu SD hahaha. Manga ini basket yang realistis menurut saya, karena mungkin Takehiko Inoue memang suka basket dan terinspirasi dari pertandingan-pertandingan NBA. Tapi ya mungkin ga se realistis itu, karena anak SMA ukurannya banyak yang 190an sampai 2 meter tingginya. Mungkin juga bisa sih realistis ukuran segitu kali ya? Hanamichi Sakuragi yang tadinya cuma masuk tim basket karena Haruko, jadi bener-bener cinta dan suka bermain basket. Ups and downs dari tim Shohoku ini menarik banget untuk diperhatiin. Selain Shohoku, tim-tim lain pun menarik untuk diliat. Gimana karakter masing-masing tim, gimana supporternya, yang saya inget supporter Shoyo rameeeee banget! 'IKE IKE SHOYO! OSE OSE SHOYO!' Pas baca buku terakhirnya HANAMICHI GANTENG BANGET AMPUN, kalah Rukawa, syumpfe~ 
Favorite character : Mitsui, bad boy yang insyaf dan kembali ke tim. Emang kayaknya saya suka sama badboy, untuk dikagumi namun tidak untuk dipacari (jadi curhat, maaf).

3. Cooking Master Boy



Cerita yang berpusat kepada Liu Mao Xing yang berusaha untuk menjadi koki yang hebat, disebut sebagai Super Chef, untuk mengambil alih restoran milik ibunya, Pai, yang disebut-sebut sebagai Fairy of Cuisine. Ini adalah anime masak pertama yang saya tonton, dan membuat saya tertarik untuk mencoba memasak. Di dunia Mao ini, ada sebuah sindikat memasak yang jahat, The Underground Cooking Society yang berusaha untuk menguasai daratan Cina melalui memasak. Mereka ini yang menjadi hambatan, karena sering bertemu dengan Mao. Pada akhirnya Mao berhasil menjadi seorang Super Chef di akhir season 1 dan berlanjut ke season 2. Yang menarik lagi selain gaya masak orang-orang disini yang super heboh (bayangin, motong sayur, sayurnya terbang ke piring nun jauh disana tertata rapih. atau mungkin begitu mencoba masakannya langsung berasa ada di padang rumput yang luaaaas dan subuuur, dst.), ada yang namanya Legendary Cooking Utensils, seperangkat alat masak yang legendaris dan mempunyai kekuatan yang maha dahsyat. Anime ini menarik banget, tapi saya ga berhasil nonton sampai habis. Karena tiba-tiba dia berhenti di tayangin ;_; Di season 2, Mao udah jadi Super Chef dan selalu menutupi emblem Super Chef yang ada di lengan sebelah kirinya. Dan ketika orang ga nyangka kok dia jago banget, di akhir episode ikatnya dilepas dan JRENG! muncul emblem Super Chef. 
Favorite character : Lan Fei Hong, misterius, ganteng, berbakat, tapi salah arah jadi ikutan Underground Society :<

4. Sailor Moon



Siapa yang ga tahu Sailor Moon? Laki-laki aja tahu, apalagi perempuan! Bagi kamu yang perempuan, pasti waktu kecil pernah foto bareng Sailor Moon atau foto dengan pose kayak Sailor Moon diatas, kan? kan? Pernah kan? Saya baru nemu, baru tahu kalau Naoko Takeuchi di gambar-gambar yang disela-sela chapter itu, pose dan bajunya banyak yang terinspirasi dari desain-desain desainer terkenal. Jadi jangan heran kalau pernah lihat baju yang dipakai oleh Setsuna kok sama dengan yang ada di runway tahun 90an awal. Makoto pasti jadi cinta pertama banyak perempuan seumuran saya, iyakan? Atau malah mungkin jatuh cinta dengan Haruka Tenou? Walaupun ternyata perempuan, tapi ganteng yah! pembalap pula.... Banyak barang-barangnya para sailor ini yang menarik, kayak tongkat2nya untuk berubah. Dulu inget banget punya tongkatnya Sailor Mercury sama Sailor Venus. Tapi hilang ;_; sedih deh.. 
Favorite character : Hotaru Tomoe a.k.a Sailor Saturn, misterius, aneh, suka menghilang tapi setia sama Chibiusa, seragamnya paling kusuka.

5. Gatekeepers



Gatekeepers salah satu anime yang awal saya tonton, saya suka mulai dari bentuk gambarnya sampe karakternya masing masing. Saya ada ketertarikan sendiri sama jagoan-jagoan yang terbentuk dari satu tim, jadi begitu mereka bakal lawan musuh harus bergabung dulu. Dengan kekuatannya yang berbeda-beda. Di Gatekeepers ini mereka harus chant sebuah kalimat dulu sebelum 'membuka' kekuatannya, karena ada sebuah gerbang yang menutupi kekuatan mereka, saya juga lupa kenapa harus begitu, chant-nya adalah : 'OPEN THE GATE!' kalau di anime waktu dulu saya dengernya sih 'OPAN ZA GEEETOO!' karena ya mereka kan ngomong pake bahasa Jepang yah.. Saya rada lupa jalan ceritanya, yang saya inget itu, gerbangnya mereka punya kekuatan yang beda-beda, terus gerbangnya punya warna yang beda-beda. Lawan mereka juga punya kekuatan itu, tapi warna gerbangnya hitam semua. Yang baik ini semua anak di satu sekolah, dan tergabung di sebuah organisasi bernama AEGIS. Lawannya alien-alien pake kacamata hitam dan blazer hitam. 
Favorite character : Yukino Hojo, karena saya suka yang misterius misterius :P

Itu baru 5 dari 10 favorit saya, postingnya udah kepanjangan, jadi rehat dulu yaa hihihi

See You!
xoxo

Wednesday, September 18, 2013

past, present, future

Lagi-lagi saya habis nonton serial tv, serial tv korea. Sebenernya udah lama ngopy-nya dari temen saya, tapi baru nonton dari kemaren dan berhasil kebut abis 16  episode. Baru banget tadi selesainya. Serialnya judulnya "Reply 1997".

Serial ini sendiri berawal dari satu org wanita yang ketemu sama teman-teman SMAnya. Mereka masuk SMA tahun 1997, dimana pada waktu tahun segitu disana (Korea) sedang marak-maraknya idol group. Idol group yang muncul dan dibahas itu first generation idol disana, generasi pertama masuknya boyband-girlband yang sekarang udah mendunia ituloh, K-pop grup. Si pemeran utamanya, Sung Shi Won, fan berat (bisa dibilang fanatik bahkan) dari grup H.O.T. mungkin masa itu kayak Super Junior sekarang kali ya. Serial ini sendiri bercerita tentang kehidupan mereka dari tahun 1997 waktu mereka masih SMA. Yang saya suka dari serial ini itu cara si sutradaranya cerita tentang kehidupan mereka. Mungkin biasa kan dibikin flashback terus balik lg ke masa sekarang, terus ke masa lalu lagi. Alur cerita yang bolak-balik ini menurut saya menarik. Sutradara atau script writer atau entah siapa yang buat cerita ini ga langsung blak-blakan cerita siapa akhirnya sama siapa, siapa yang ga jadi sama siapa, siapa jadi apa, dsb. Ketika scene lagi di masa kini (tahun 2012/2013) pelan-pelan dibuka hint-hint kejadian-kejadian yang akan terjadi.

past, year 1997
(taken from http://annyeongeurope.com)

present, year 2012
(taken from http://grimmdef.blogspot.com/2013/02/reply-1997-2012-i-like-to-watch-dramas.html)

Saya ga tahu disana kayak apa pada tahun segitu, tahun 90an maksudnya. Tapi saya suka ngebandingin sama kira-kira di sini (di Indonesia) pada tahun segitu kayak apa. Yang jelas tahun 1997 saya masih 5 tahun, sadar aja belum kayaknya. Tapi ya kebayang lah 90an disini kayak apa. Di serial ini konflik yang terjadi juga ga sedikit. First love, puberty, friendship, family conflicts, dan juga fate. Fate atau takdir itu pasti, tapi jalannya mungkin ga mudah, mungkin berliku, mungkin disuruh untuk nyasar dulu, baru deh masuk ke jalan yang bener. Mau bagaimanapun caranya, ujungnya tetap sama. 

Yang saya suka juga dari serial ini, kerasa gimana perasaannya si Shi Won ini. Menurut saya sih, soalnya waktu dia mau pindah dari Busan ke Seoul untuk kuliah dan kerja saya juga ngalamin. Gimana rasanya sedih mau pergi dari rumah untuk waktu yang lama, dan ga lagi setiap hari ketemu sama orang tua. Walaupun suka ribut sama keluarga, ya namanya keluarga kan ya, pasti sedih kalau mau pisah, dan walaupun nanti juga pasti dalam waktu sebulan pasti juga ketemu minimal sekali. 

Terus jadi kebayang juga gimana teman-teman, sahabat-sahabat saya yang sekarang udah lama ga ketemu. Mereka sekarang hidupnya gimana sih, dibanding waktu SMA dulu? Hal yang saya suka lagi dan saya alami juga di serial ini, gimana berubahnya teman kita dari waktu dulu. Begitu ketemu teman-teman lama terutama yang memang akrab banget pasti pas ketemu, tetap jadi orang yang sama kayak dulu. Hal yang ga bisa diubah. 

Shi Won akhirnya kerja di Seoul. Berapa tahun berlalu, pasti ada perubahan-perubahan yang terjadi. Apa dia jalanin mimpinya? Apa dia berhasil bertemu dengan Tony, idolanya? Apa malah jadi istrinya? Hal itu silahkan ditonton sendiri saja.. hehehe :P . Jadi mikir lagi, saya ngejalanin mimpi saya ga sih? Atau jalan begitu aja? Apa saya salah ambil jalan ga sih? Jadi kemana-mana kan. Yang jelas, saya cukup puas dengan hidup saya sekarang, dan itu yang terpenting. Kan mau salah ambil langkah atau jalan, tapi ujungnya Insyaallah sama, bahagia :)


(taken from http://allkoreandrama.com/)


You may look older, you may think wiser, you may become more mature, but when you meet old friends you became who you are back then. Wherever life takes you, fate will get you back in track

Ada satu quote yang saya suka, diucap oleh Yoon Yoon Jae :

"People's countless threads, all tangled together. But when I start to unravel it, I end up face to face with my fate, without even knowing it. If the red thread of fate really exists, then who is the one tied to my red thread?"

Cheers!
xoxo

Tuesday, April 30, 2013

ITB sombong?

Hyellow! 

Jadi saya baru aja baca sebuah blogpost, katanya sih lagi dibicarain banyak orang gitu.. ini linknya: http://ardisaz.wordpress.com/2012/01/07/kenapa-alumni-itb-sombong/ . Berhubung itu kampus saya, saya selaku mahasiswa ITB juga jadi pengen berkomentar. 

Jadi post itu membahas tentang stereotip lulusan universitas-universitas negeri ternama di Indonesia. Dibilangnya lulusan UGM itu lugu, ngga neko-neko, lulusan UI itu fleksibel, lulusan ITB.... Kaku, berpikiran 'makro', terkesan sombong. Di link yang tadi itu, dia ngebahas dari referensi blogpost orang lain lagi, Satrio Madigondo. Beliau merupakan seorang head hunter atau recruiter. Yang menurut saya kerjaannya keren banget, terus jadi memperhatikan orang-orang ketika interview mungkin. Dari pengamatan beliau selama 4 tahun jadi recruiter, teori stereotip-stereotip tersebut terbukti. Dan beliau membahas lebih lanjut mengenai pengamatannya melihat lulusan-lulusan ITB. Kenapa sih beliau ngebahas tentang ITB? Sensi sama ITB? Bukan... Beliau merasa hal itu sudah ke tahap mengganggu proses rekrutmen.. 

Beliau membahas, bukan hanya ITB yang baru-baru saja yang terkesan kaku dan sombong, senior-senior lulusan ITB pun begitu. Sehingga beliau pun bingung ada apa sih di ITB apa semuanya diajarin begitu? Beliau berpikir, mungkin hal itu karena mayoritas ITB itu jurusan teknik. Jurusan yang segalanya eksak, ya mungkin dari situ personality dari orang-orangnya jadi eksak juga. Dari banyak lulusan ITB yang beliau temui, kebanyakan bicara banyak tentang pencapaiannya dan prestasinya. Dan juga mimpi serta cita-citanya yang begitu tinggi. Mimpi yang dimaksud itu, mimpi-mimpi yang berskala besar sekali. Kalo ngga 'Nasional', 'se-Indonesia', dsb. Mungkin buat pak Satrio itu utopis sekali, mungkin malah dianggap basa-basi. Tapi saya sewaktu PROKM (ospek tahun pertama dari kampus ITB) memang hal itu ditanamkan lho. Saya inget waktu itu kita disuruh tulis harapan serta cita-cita dsb di kertas, lalu dibacakan di depan ruang kelas. Dan ya rata-rata memang 'Nasional', 'se-Indonesia', dsb. Saya masih inget saya bilang mimpi saya apa. Mau jadi fotografer, keliling Indonesia buat foto anak-anak kecil disini. Dengan tujuan untuk memperkenalkan Indonesia itu indah, Indonesia itu menyenangkan, terlihat dari foto-foto anak-anak itu. Jujur, saya hampir lupa sama mimpi saya itu. Seiring berjalannya waktu, mungkin mimpi itu memang harus dikesampingkan dulu *jadi curhat, maaf*. BACK TO TOPIC! 
Iya, jadi mimpi-mimpi ITB untuk memajukan bangsa segala macem itu memang ditanamkan, sebagai mahasiswa yang memiliki kesempatan untuk belajar lebih, memiliki kepintaran, memiliki potensi-potensi, harus memajukan bangsa ini. Kalau memang dilakukan menurut saya bagus banget. Kalau cuma di mulut saja sih...... Kelaut aje lu.

Lalu tentang beberapa lulusan yg beliau temui...

1. Si Omong Besar : yang kerjaannya ngomongin prestasi dia dan memang menurut saya sombong, sampai berkali-kali ngomongin tentang pencapaiannya. Menurut saya sih emang dianya aja yang sombong, kalau memang prestasi kamu begitu hebatnya kenapa harus kamu tekankan? Desperate?

2. Yang Minta Gaji Tinggi Banget : ya kalau memang mau segitu, kerja di sana aja. Lagian kalau memang lulusan S2 harusnya lebih ngerti lah.. Saya memang masih S1, bahkan belum lulus. Tapi menurut saya kalaupun lulusan S2 (yang saya juga ga gitu ngerti) kan baru lulus juga, minta gaji lebih tinggi dari lulusan S1 mah boleh aja, tapi kalau terlampau tinggi seperti itu kan.... ya, you got my point..

3. Si Wirausahawan : saya selaku mahasiswi ITB non-teknik, yang notabene lulusannya banyak yg wirausaha, saya juga mau melakukan hal yang sama. Tapi ga langsung jeder juga.. Kalau memang mau berkutat di jalur yang kurang komersil, ga boleh punya pemikiran sempit.. Ini menurut saya lho.. Itu juga saya omongin berdasar apa yang sudah saya dapat dari kuliah-kuliah..

Dan dari komentar dari Adam Ardisasmita, beberapa poin yang ditulis itu ada benarnya. Menurut saya yang mungkin bisa menjadi pengaruh kenapa lulusan ITB terkesan sombong adalah:
1. Kabinet Mahasiswa yang menurut saya masih kalah daripada himpunan-himpunan. Jujur deh, lebih aktif di himpunan kan daripada KM? Saya mengakui saya begitu..
2. Kata-kata 'Selamat Datang Siswa-siswa Terbaik Bangsa' bisa jadi menumbuhkan rasa angkuh dan sok tahu lho..
3. Cap ITB sebagai universitas negeri yang hebat, yang terkenal dengan susahnya masuk ITB. Saya lebih merasa 'beruntung' dibanding 'hebat'. Karena begitu masuk kuliah, jauh lebih banyak yang skillnya jauuuuuuuh lebih hebat! Serius, terkadang saya minder.
4. Tugas-tugas, ujian-ujian yang berat, bikin orang memang self-centered
5. Lagi-lagi, arogansi dari himpunan masing-masing. Saya sebagai mahasiswi yang keluarga mahasiswanya tidak memiliki jaket himpunan dengan warna yang signifikan, ini menurut saya jadi satu hal yang krusial lho. 

Fakultas saya, sering dilihat sebelah mata saja oleh fakultas lain. Ini pendapat saya, karena saya yang merasakan, jangan protes deh. Di fakultas lain teman saya ada, lumayan lah kenal beberapa. Ada yang menganggap fakultas saya keren, ada yang menganggap fakultas saya ga ada apa-apanya dibanding fakultasnya, ada yang yang menganggap fakultas saya cuma gambar doang kerjanya mah gampang, dan mungkin banyaaak lagi pendapat-pendapat lain yang saya ga tahu. Hal ini pula menumbuhkan rasa arogan di kalangan teman-teman se-fakultas saya. Dan terkadang jujur, saya juga begitu. Ini blogpost teman saya, Lerika, tentang keluh-kesah nya berada di jurusan yang terkadang jadi anak tiri : http://leiilucene.tumblr.com/post/10483704009/kami-adalah-sebuah-profesi-desainer . Tapi dibalik itu saya ga males kok sama teman-teman diluar fakultas, saya senang main-main sama kalian semua. Ya di udahin aja ah nanti malah curhat.

Dari pendapat dan kritik terbuka dari pak Satrio Madigondo ini bisa jadi refleksi sendiri bagi teman-teman ITB lho. Mending dipikirin, ditelaah, terus jangan dilakukan deh yang buruk-buruknya. Saya juga begitu kok, semoga stereotip yang buruk itu tidak pernah saya lakukan dan tidak akan dilakukan.. Aamiin.. Dan tulisan ini juga merupakan pendapat saya pribadi, jadi jangan di musuhin ya...

Peace, love, and gaul
xoxo

Friday, April 12, 2013

memory.

Pernah lagi beresin kamar malah nemu beberapa barang yang ngingetin kamu sama ingatan-ingatan dulu?

Jadi saya tadi lagi beresin rak buku, isinya binder2 lama, fotokopian-fotokopian waktu tahun pertama kuliah dkk. Dua binder yang saya temuin itu ternyata binder waktu SMA dulu, yang satu warna ungu isinya waktu kelas XI, yang hijau satu lagi isinya waktu kelas XII. di binder waktu kelas 2 banyak banget coretan-coretan iseng yang entah saya atau teman-teman saya. Tulisannya dari curhat serius, sapaan iseng coret-coret, sampai bahan bully-an. Iya, dulu saya di bully sama teman-teman saya, bully-bully cinta tapinya. Kalau Ratri bilangnya, itu tough love. Semakin kasar, semakin cinta katanya. Coretan-coretan dari teman-teman saya ini berharga sekali, pas baca ya itu langsung keinget dulu pas SMA kayak apa. Terus ngebayangin sekarang pada lagi dimana, kayak apa, sifatnya kayak apa. Jadi kangen. Banget.

Kemarin Senin saya nginep di rumah teman kuliah, ramean, cewek semua isinya. Mau movie night gitu~ Dyan membujuk kita semua nonton Sunny. Film Korea keluaran tahun 2011, yang main ada Kang Sora sama Min Hyorin. Min Hyorin ca'em banget....... *OOT* Filmnya itu ttg seorang ibu rumah tangga yang bernama Im Na Mi yang secara ga sengaja ketemu lagi sama teman dekatnya waktu SMP, Ha Chun Hwa. Dan cerita berlanjut, tante ini berusaha ngumpulin teman-teman dekatnya yang dulu satu geng, Sunny ini. Di film itu, selama tante Nami ini nyoba ngumpulin dan nyari info tentang semua teman gengnya, ingatan-ingatan tante ini muncul kembali. Gimana dulu kelakuan-kelakuan mereka waktu SMP, apa impian-impian mereka dulu. Dan akhirnya setelah mereka dewasa, mimpi mereka waktu dulu apakah tercapai? Ada yang iya, ada yang ngga. Sedih kalo dipikir-pikir lagi.

Kalian masih ingat impian kalian dulu selagi kecil mau jadi apa? Cita-cita atau harapan kalian tercapai kah? Atau malah berubah total?

Yak, hujan turun bikin melankolis. Lanjut Pra-TA kali Sab..

Iya, ini lanjut kok.. Lanjut mikirin, ngetik mah.... :p

Sunday, March 17, 2013

everybody changes

People became what they are today is because they chose to.
Sometimes it is because the outer factor, like experiences, memories, problems with ex-boyfriends, conflict with family members, etc. 
But beneath all that outer factor, they became what they are is because they chose to be. 


Saya tanpa disadari jadi suka memperhatikan orang lain. Mau kenal apa ga kenal juga, kadang memperhatikan orang itu menyenangkan. Dari awalnya cuma liatin orang lewat aja kalo lagi bengong duduk di tempat keramaian, lama-lama jadi perhatian juga (bukan, bukan perhatian dengan kasih sayang, perhatian jadi ngeliatin gitu). Mungkin itu yang kalo orang bilang seseorang jatuh cinta itu dari mata turun ke hati. Nah kalo ini, dari mata pindah ke otak. Nih, tadinya liat aja kan dari kejauhan terus diperhatiin, lama-lama mikir dia jenis kelaminnya apa, orang itu lagi sama siapa, gaya pakaiannya kayak apa, 'kira-kira dia mau kemana sih?', 'kira-kira dia kesini mau ngapain ya?', dan teruuuus berpikir kemungkinan-kemungkinan yang ada yang bisa dipikirin. Bukannya kepo lho, bukannya pengen banget tahu urusan orang itu dan orang itu siapa dan seperti apa sifatnya. Lebih ke mengira-ngira dan berimajinasi kali ya?

Tanpa disadari juga, media sosial itu mendukung saya untuk melakukan hobi saya yang satu ini, Observasi! Bukan stalking, observasi.. Beberapa orang caught my attention di salah satu media sosial (sebut saja katalog manusia terbesar di dunia). Ada yang saya memang kenal, ada yang saya tahu orangnya, ada yang saya cuma tahu lewat dunia maya saja. Lucu ya, ketika kamu bisa melihat perubahan seseorang dari awalnya yang kamu kenal banget lama-lama berubah, malah mungkin berubahnya ke arah yang kamu ga bisa sentuh lagi. Ada juga yang cuma tahu lewat dunia maya dimana waktu awal tahu dia itu anak yang manis, cute, dan terkesan innocent, tapi sekarang seiring berjalannya waktu umurnya pun bertambah, otaknya juga diisi semakin banyak dan beragam hal, berubah menjadi seseorang yang mungkin 180 derajat berbeda dari awal kamu tahu orang itu.

Mungkin mereka berubah seiring berubahnya lingkungan mereka hidup, tapi dia pun berubah karena mereka memilih untuk berubah. Mengikuti keadaan lingkungan, adaptasi mungkin. Tetapi ada garis tipis yang membedakan mana 'Adaptasi' dan 'Terbawa Arus' bukan?

Saya bersyukur telah menjadi seseorang yang seperti ini sekarang. Menurut saya pribadi (ya kan saya yang bawa badan ini dan menjalani hidup saya toh?) Alhamdulillah saya berkembang, setidaknya berkembang lemaknya dan pola pikir (sedikit, tapi lumayan lah dibanding dulu). Setidaknya melalui beberapa fase yang saya lewati saya bisa menjadi saya yang seperti ini, mungkin sampai sekarang saya masih dianggap perempuan labil yang sering berubah-ubah, mungkin saya masih suka bingung sendiri menghadapi pola pikir saya, mungkin saya belum berkarya sesuatu yang konkrit, mungkin saya belum menunjukkan apa yang saya bisa. Tapi hey, saya bersyukur kok hingga detik ini saya telah menjadi perempuan yang seperti ini.

Kadang, jadi orang luar, orang ketiga, yang kerjaannya memperhatikan orang dan menerka-nerka bisa dapat positifnya juga lho. Sering-sering lah memperhatikan orang, bisa ambil positifnya, bisa hindari negatifnya.


saya nyoba sok-sok ilustrasi, mudah-mudahan aja konsisten :p

Thursday, February 21, 2013

Guðmundsdóttir




Björk Guðmundsdóttir is her name.



to tell you the truth, saya baru benar-benar mendengar karya-karya tante ini baru waktu kuliah tingkat pertama. sebelumnya pernah lihat video klipnya waktu SD di MTV (dimana lagi..) yang berjudul Hidden Place. Dimana di video itu ada semacam cairan yang bergerak dari mulut ke hidung, lanjut ke mata, turun lagi dari mata ke mulut, dan terus-terus-terus. Semakin lama 'aksesori' dari cairan itu akan bertambah, geraknya pun berubah-ubah. Suit untuk dimengerti memang, tapi saya nonton video itu sampai habis. mesmerized mungkin. Walau saya tertangkap sama videonya yang unik, saya tidak terlalu memikirkan siapakah perempuan itu, apa artinya, dll. Waktu saya masuk kuliah, sebelumnya saya pernah dapat hibahan (lupa dari siapa, tapi saya yakinnya teman SMA saya) satu album Björk yang Greatest Hits. Dari situ saya dengerin, lama-lama nempel. Ditambah sambil Youtube video-videonya yang beda, yang aneh, tapi bagus dan menurut saya penuh arti, saya semakin jatuh cinta. Bertemu dengan salah satu teman kuliah yang emang cinta mati ama si tante ini, saya semakin tenggelam. Berawal dari satu album greatest hits, saya dapet lagi dari teman kuliah saya ini. Ga lupa juga pas ketemu DVD Björk live untuk Vespertine Tour-nya. Cinta saya semakin menggebu-gebu dan officially suka sekali dengn karya dan juga pribadi dari tante Björk ini. 



Musik-musiknya ga biasa, vokalnya juga jarang ditemui. Paling mirip saya temuin vokalnya mirip itu Astrid pas denger lagu Ratu Cahaya. Si tante ini emang suka aneh-aneh, ga cuma dari lagu-lagunya, alat-alat musiknya, suaranya, pilihan bajunya juga. Pernah suatu ketika si tante makai bajunya yang extremely popularSwan Dress. Menurut banyak orang itu aneh, bahkan inappropriate. Tapi menurut saya bagus ah! Untuk seorang Björk bagus dan cocok sama beliau! Yaaaa, semua orang punya selera masing-masing. 


Ngomongin lagunya sekarang. 


Pertama-tama dengar dan jadi suka itu dua lagu, Hyperballad dan JogaHyperballad yang di videonya menampilkan seorang perempuan yang berlari-lari, terus ada scene dimana perempuan itu jatuh ke jurang, cocok banget sama lirik lagunya. Kalau yang saya dapet, lagu ini cerita kalau perempuan ini suka berkhayal kemana-mana, ngebayangin dirinya celaka segala macem, tapi begitu dia bangun yang dia temukan cuma perasaan bahagia ngeliat kekasihnya yang masih tidur disampingnya, bikin tenang karena perempuan ini selamat dan aman dipelukan si lelaki. Btw, lagu ini pernah di cover Mocca lho!


Selanjutnya, JogaJoga ini videonya BANGUUUUS! Pertama kita dibawa untuk ngeliat si tante ini diatas gunung , tante ini lagi berdiri aja dengan bajunya yang putih. Terus lama-lama kita dibawa ngliat semua pemandangan yang ada di bumi ini. Lama-lama ada gambar potongan-potongan lempeng-lempeng bumi, berasa pelajaran geografi tapi diajarin lewat video clip. Buat siraman rohani juga bisa, buat ngesyukurin indahnya bumi dengan segala dalemnya. 


I've Seen It All, lagu ini tante kolaborasi sama Thom Yorke. Yang saya dapat lagu ini cerita tentang si om lagi nanya-nanya ke si tante 'udah liat ini-itu belom' tapi si tante belom semua liat dan ga terlalu peduli, dan si tante juga ga terlalu peduli buat nantinya masa depannya. Soalnya si tante udah tau dia sebelumnya kayak apa dan udah tau nanti bakal jadi apa. 


All is Full of Love, selain lagu ini emang punya cerita sendiri, lagu ni emang enak buat jadi pengantar tidur. Videonya nampilin dua robot yang lagi dibuat (?) terus bercinta. Mungkin lagu ini mau nunjukin bahwa semua punya cinta.


Wanderlust, dari judulnya udah ketauan lah yaaaa cocoknya kalo lagi gimana. Yaitu, kalau lagi WANDERLUST! Alias lagi pengen jalan-jalan, alias lagi kere tapi pengen jalan-jalan. 


Cocoon, lagu ini INDAH! Secara lirik dan musik! Lagunya tentang bahwa overwhelmednya seorang perempuan yang ternyata ada seorang lelaki yang bisa cinta kepada dia, cintanya tulus dan hangat. Setelah perempuan ini memberi segalanya buat lelaki ini, lelaki ini tetap berada di sampingnya, ga disangka-sangka oleh perempuan tsb. Uuuuu~ walaupun personally videonya rada creepy.


Earth Intruders, dari judulnya kira-kira udah mengerti tentang apa? Bener lho kita itu (manusia) sebenarnya sebuah intruder bagi bumi. Kita datang, setelah evolusi yang lama waktunya, menjadi manusia yang sempurna, diberi kepintaran yang begitu luar biasanya, tapi malah merusak bumi yang udah ada dari lamaaa banget. Sedih jadinya. Selain pesan yang dibawa, beatnya rame banget dan bikin semangat, lonjak-lonjak!


Unravel, another sad song from tante. Lagu ini pernah dicover sama Jason Mraz, dan enak banget. Lagu ini bercerita mengenai gimana satu love story yang memudar seiring berjalannya waktu. Si perempuan ini merasa sewaktu ditinggal oleh kekasihnya, hatinya menjadi unraveled, lalu diambil oleh setan (devil). Unravel sendiri mempunyai arti : rajutan yang dilepas / dijadiin benang lagi. Nih, kalo kamu punya baju ada benang yang menjuntai, terus ditarik eh malah baju kamu habis, jadi benang, nah itu!




Itulah beberapa lagu yang saya ingat dan mengena ke hati saya. Beberapa lagu juga kadang cocok sama keadaan atau beberapa state hidup saya. Walau memang ga mudah dimengerti, lagu-lagunya si tante sendiri itu bagus! Belum lagi dengan catatan kalau si tante suka bikin alat musik baru untuk satu lagu sendiri. Edan. Beberapa lagunya (bukan beberapa lagi, banyak) itu berkaitan dengan alam atau biologi. Di albumnya yang paling baru, Biophilia, beliau memang mempunyai konsep yang berkaitan dengan biologi karena dirinya sendiri sangat suka dengan biologi. karena hal-hal itu fascinates beliau (please, CMIIW). Dan juga di lagu-lagunya suka diselipkan berapa perumpamaan yang ga biasa, tapi cocok. Itu yang saya suka dengan lagu-lagunya, perumpamaan yang ditemukan oleh si tante ini menarik sekali! Dan beberapa pemikirannya juga bisa dimengerti. Dan juga albumnya berubah-ubah, dari satu album ke album yang lain berbeda konsep. Seperti bedanya album Vespertine, Volta, Medulla, Biophilia, sebagai contoh. Masing-masing memiliki konsep yang berbeda-beda dan juga lagu-lagu yang ada di albumnya memiliki tone yang berbeda. Tone yang ada di album Volta jelas berbeda dengan tone yang ada di album Medulla berbeda juga dengan album Biophilia.




LONG LIVE TANTE BJORK! 

SAYA MENYESAL GA NONTON TANTE WAKTU KE JAKARTA! SAYA MASIH SMA BELOM DENGERIN TANTE, SEKARANG SAYA MENYESAL SAMPE UBUN-UBUN. MAAF YA POSTINGANNYA PANJANGGG~


CUP MUAH TANTE JADI TANTE SAYA YUK!


maaf saya ngelantur tengah malam..


ah iya, fontnya berubah2, saya juga ga yakin kenapa.. maaf ya :s

Monday, February 18, 2013

padahal baru pra-TA

yeps,
sekarang saya berada dalam masa-masa menyusun pra-Tugas Akhir. Dimana mulai Bab 1 hingga Bab 3 disusun dan dilakukannya studi literatur, survey, dll.

Padahal ini baru masuk BAB 1! Minggu lalu saya sudah ngumpulin Bab 1 nya, tp direvisi, dan saya akhirnya ubah topik karena lebih menarik dan bisa dibahas itu topik yang satu lagi.



Topik Awal :

 'Penerapan Musik sebagai Penunjang Perkembangan Motorik Kasar Balita'

Asik ga? Asik ga?
Tapi setelah direvisi, topiknya udah sering diangkat ternyata...... Jadi saya patah hati. Lalu lalu, setelah direvisi itu saya akhirnya bertolak ke topik yang waktu itu saya angkat juga waktu pengajuan judul.



Topik Sekarang :

'Lighting sebagai Peredam Stress'


Judul boleh keren, topik boleh menarik, tapi saya mudah-mudahan kuat nerusin sampai Tugas Akhir Nanti. BISMILLAH!!



Lanjutin kali ngetiknya Sab...


Iya, ini dilanjut kok...