Sunday, March 17, 2013

everybody changes

People became what they are today is because they chose to.
Sometimes it is because the outer factor, like experiences, memories, problems with ex-boyfriends, conflict with family members, etc. 
But beneath all that outer factor, they became what they are is because they chose to be. 


Saya tanpa disadari jadi suka memperhatikan orang lain. Mau kenal apa ga kenal juga, kadang memperhatikan orang itu menyenangkan. Dari awalnya cuma liatin orang lewat aja kalo lagi bengong duduk di tempat keramaian, lama-lama jadi perhatian juga (bukan, bukan perhatian dengan kasih sayang, perhatian jadi ngeliatin gitu). Mungkin itu yang kalo orang bilang seseorang jatuh cinta itu dari mata turun ke hati. Nah kalo ini, dari mata pindah ke otak. Nih, tadinya liat aja kan dari kejauhan terus diperhatiin, lama-lama mikir dia jenis kelaminnya apa, orang itu lagi sama siapa, gaya pakaiannya kayak apa, 'kira-kira dia mau kemana sih?', 'kira-kira dia kesini mau ngapain ya?', dan teruuuus berpikir kemungkinan-kemungkinan yang ada yang bisa dipikirin. Bukannya kepo lho, bukannya pengen banget tahu urusan orang itu dan orang itu siapa dan seperti apa sifatnya. Lebih ke mengira-ngira dan berimajinasi kali ya?

Tanpa disadari juga, media sosial itu mendukung saya untuk melakukan hobi saya yang satu ini, Observasi! Bukan stalking, observasi.. Beberapa orang caught my attention di salah satu media sosial (sebut saja katalog manusia terbesar di dunia). Ada yang saya memang kenal, ada yang saya tahu orangnya, ada yang saya cuma tahu lewat dunia maya saja. Lucu ya, ketika kamu bisa melihat perubahan seseorang dari awalnya yang kamu kenal banget lama-lama berubah, malah mungkin berubahnya ke arah yang kamu ga bisa sentuh lagi. Ada juga yang cuma tahu lewat dunia maya dimana waktu awal tahu dia itu anak yang manis, cute, dan terkesan innocent, tapi sekarang seiring berjalannya waktu umurnya pun bertambah, otaknya juga diisi semakin banyak dan beragam hal, berubah menjadi seseorang yang mungkin 180 derajat berbeda dari awal kamu tahu orang itu.

Mungkin mereka berubah seiring berubahnya lingkungan mereka hidup, tapi dia pun berubah karena mereka memilih untuk berubah. Mengikuti keadaan lingkungan, adaptasi mungkin. Tetapi ada garis tipis yang membedakan mana 'Adaptasi' dan 'Terbawa Arus' bukan?

Saya bersyukur telah menjadi seseorang yang seperti ini sekarang. Menurut saya pribadi (ya kan saya yang bawa badan ini dan menjalani hidup saya toh?) Alhamdulillah saya berkembang, setidaknya berkembang lemaknya dan pola pikir (sedikit, tapi lumayan lah dibanding dulu). Setidaknya melalui beberapa fase yang saya lewati saya bisa menjadi saya yang seperti ini, mungkin sampai sekarang saya masih dianggap perempuan labil yang sering berubah-ubah, mungkin saya masih suka bingung sendiri menghadapi pola pikir saya, mungkin saya belum berkarya sesuatu yang konkrit, mungkin saya belum menunjukkan apa yang saya bisa. Tapi hey, saya bersyukur kok hingga detik ini saya telah menjadi perempuan yang seperti ini.

Kadang, jadi orang luar, orang ketiga, yang kerjaannya memperhatikan orang dan menerka-nerka bisa dapat positifnya juga lho. Sering-sering lah memperhatikan orang, bisa ambil positifnya, bisa hindari negatifnya.


saya nyoba sok-sok ilustrasi, mudah-mudahan aja konsisten :p

No comments:

Post a Comment